Rabu, 05 November 2008

WARGA ANGGAP KOMPENSASI BLT BUKAN SOLUSI

Rencana pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 30% memicu keresahan dari warga di Solo, Klaten, Boyolali dan Sukoharjo. Hal ini terlihat benyaknya aduan yang masuk ke Unit Pengaduan, Aspirasi dan Informasi Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan V (Solo,Sukoharjo,Boyolali,Klaten) H.Muttamimmul ‘Ula,SH. Aduan yang masuk ke Unit yang biasa di kenal dengan Tammim Center ini, baik berupa SMS maupun melalui telepon, semuanya bernada kecaman terhadap kebijakan pemerintah SBY-JK, tidak hanya itu warga mencap pemerintah SBY-JK ini sebagai pengkhianat terhadap janjinya sendiri karena saat BBM dinaikkan pada akhir tahun 2005 dulu, SBY-JK berjanji tidak akan menaikkan harga BBM.
Selain itu juga, mereka mengeluhkan pemerintah SBY-JK tidak memahami kondisi nyata rakyatnya. Betapa tidak melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok yang implikasinya menurunnya daya beli masyarakat, akan semakin diperparah dengan kebijakan menaikkan harga BBM. Bahkan masyarakat menganggap kebijakan pemerintah ini membunuh rakyatnya sendiri.
Bagi warga kota Solo, aduan yang masuk ke Tammim center menganggap naiknya harga BBM sebagai sebuah tragedi. Karena momentum naiknya harga BBM disaat kondisi keamanan kota Solo sedang rawan. Rentetan kejadian perampokan yang menakutkan warga kota Solo ini, tentunya diprediksi akan semakin naik. Hal ini dikarenakan perampokan lebih banyak didasarkan pada motif ekonomi diakibatkan pada kebutuhan pokok yang semakin tinggi.
Bahkan, kebijakan kompensasi berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dianggap oleh warga bukan sebagai solusi. Justru dianggap oleh warga sebagai kebijakan yang akan kontraproduktif, karena akan menimbulkan kecemburuan sosial akibat lemahnya data warga yang berhak menerima.
Muhammad Ikhlas Thamrin, SH Koordinator Tammim center mengatakan: “ bahwa aduan ini akan kita teruskan ke Jakarta sebagai penguatan dasar kebijakan Fraksi PKS di DPR RI, karena sampai detik ini Fraksi PKS menolak rencana kebijakan menaikan 30% harga BBM di akhir bulan Mei ini”.

Tidak ada komentar: