Senin, 11 Mei 2009

PKS Ajukan Ekonomi Syariah dalam Kontrak Politik Senin, 11 Mei 2009 - 11:27 wib TB Ardi Januar - Okezone




JAKARTA - Wacana koalisi antara Partai Demokrat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini belum mencapai titik temu. Beredar rumor, PKS meminta sistem syariah Islam ditegakkan dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

Permintaan PKS tersebut, lebih menyoroti bidang ekonomi dan belum menyentuh kepada bidang lainnya. "Ini dilakukan karena PKS merupakan partai Islam," ujar anggota Mejelis Syuro PKS Mutammimul ?Ula kepada okezone, Senin (11/5/2009).

Menurutnya, pemikiran tersebut dilontarkan karena dapat mencakup semua golongan termasuk kalangan non-muslim. "Sistem syariah itu dapat digunakan semua kalangan, bukan hanya muslim," tandasnya.

Dirinya optimistis, jika sistem tersebut digalangkan, kondisi bangsa akan merangkak lebih baik. "Aturan ini sudah menjadi fitrah manusia. Artinya memang harus dengan cara seperti ini kalau ingin kondisi lebih baik," tukasnya.

Penawaran PKS yang satu ini dikabarkan menjadi penyebab tersendatnya wacana koalisi antara kedua partai tersebut. Namun, Mutammimul enggan berkomentar lebih jauh. "Kalau persoalan politiknya silakan tanya Pak Tifatul Sembiring saja," pungkasnya. (teb)

Senin, 12 Januari 2009

KENAPA PKS BELA PALESTINA




Karena aksi yang sedemikian marak dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di berbagai daerah, khususnya di ibukota negara, Jakarta, dengan menghadirkan ratusan ribu kader dan simpatisannya, akhirnya PKS dilaporkan oleh Panitia Pengawas Pemilu. Tuduhannya PKS telah melakukan kampanye terbuka dalam bentuk pengerahan massa besar-besaran atau rapat umum di tempat terbuka.
Pihak pengawas pemilu berkeyakinan atas dasar laporan dan penemuan di lapangan, PKS telah melakukan kampanye dini dengan mengikutkan segenap atribut seperti bendera benomor 8 sebagai nomor PKS, selebaran, dan lain-lain. Bahkan seakan menjadi momentum bagi lawan-lawan politik PKS, para elit partai menyerang dengan mewacanakan bahwa PKS telah melakukan politisasi Krisis Palestina untuk kepentingan pragmatis partai, yakni meningkatkan popularitas PKS. Tidak hanya itu, dalam debat di salah satu stasiun TV swasta, elit salah satu partai menyatakan mengapa jika Palestina terjadi krisis PKS sedemikian hebat beraksi dengan mengeluarkan segenap kadernya, tetapi jika persoalan domestik PKS biasa-biasa saja? Yang terbaru, sekarang PKS akan dilaporkan oleh Komnas Perlindungan Anak (PA) kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pekan depan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Komnas PA Aris Merdeka Sirait saat dihubungi okezone, Selasa (13/1/2009). Menurutnya, anak di bawah umur tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan berpolitik seperti kampanye dan demo.
Bertubi-tubinya serangan ke PKS ternyata tidak menyurutkan PKS untuk berdiam diri,bahkan PKS kembali melakukan aksi dengan jumlah yang besar pula. Kali ini PKS tidak sendirian, beberapa ormas pemuda dan agama juga turut aksi bersama. Semuanya mengecam bahwa apa yang dilakukan oleh Israel adalah tindakan sewenang-wenang dan tidak berperikemanasiaan. Terakhir, Komisi HAM PBB telah mengeluarkan pernyataan bahwa Israel telah melakukan pelanggaran HAM secara nyata, dua hal yang betul-betul tidak bisa ditoleransi adalah ternyata Israel menggunakan bahan kimia dalam melakukan serangan ke Palestina yang hal ini sudah jelas dilarang dan yang kedua adalah setengah korban yang jatuh adalah penduduk sipil perempuan dan anak-anak.
Mungkin karena menyaksikan kebiadaban Israel dan Indonesia intens dalam melakukan pembelaan kepada Palestina, saya mendapatkan satu email yang menurut saya sangat layak untuk diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia. Email ini dikirim ke saya dua hari yang lalu, dan tanpa saya potong teksnya saya tuliskan kembali email tersebut.
Ngapain sih mendukung Palestina?
Kalau ada ribut-ribut di negara- negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan terhadap Negara tersebut. Misalnya baru-baru ini ketika Palestina diserang. Ngapain sih mendukung Palestina?
Pertanyaan tersebut diatas sering kita dengar, terutama karena kita bukan orang Palestina, bukan bangsa Arab, rakyat sendiri sedang susah, dan juga karena entah mendukung atau enggak, sepertinya tidak berpengaruh pada kegiatan kita sehari-hari.
Padahal, untuk yang belum mengetahui.. kita sebagai orang Indonesia malah berhutang dukungan untuk Palestina.
Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.
Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia: pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan 'ucapan selamat' mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan 'pengakuan Jepang' atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian "Al-Ahram" yang terkenal telitinya juga menyiarkan." Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia" dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia , Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia .."
Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.
Dukungan Mengalir Setelah Itu
Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk 'Panitia Pembela Indonesia '. Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.

Di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya , demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.
Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih –tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.
Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:
"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."
Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada salib menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme- Islam di Asia dan Dunia Arab. "Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa."
Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perdjoeangan kita..(Lihat foto bung Hatta, Hj Agus Salim, Mufti Palestina, dan pemimpin Mesir di attachement supaya kita kenal wajah wajah dari tokoh pembela Indonesia ini)
Statement Tokoh dalam buku ini:
Dr. Moh. Hatta
"Kemenangan diplomasi Indonesia yang dimulai dari Kairo. Karena dengan pengakuan Mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau."
A.H. Nasution
"Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan IranTurki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD '45 : "ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
"Perumpamaan kaum muslimin yang saling kasih mengasihi dan cinta mencintai antara satu sama lain ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota berasa sakit maka seluruh tubuh akan turut berasa sakit dan tidak dapat tidur." (HR Bukhari)

Jumat, 02 Januari 2009

Kader PKS Solo Gelar Aksi Solidaritas Palestina




By Republika Newsroom
Jumat, 02 Januari 2009
SOLO-- Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surakarta melakukan aksi solidaritas Palestina, di Bundaran Gladag Solo, Jumat (2/1), mereka meminta pemerintah serius desak PBB Jatuhkan sanksi untuk Israel.

Pengunjuk rasa tersebut menyatakan prihatin atas krisis yang melanda Palestina, akibat perang yang tidak seimbang dan semua negara di dunia justru bungkam melihat agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Ribuan pengunjuk rasa tersebut sebelumnya melakukan long march sekitar lima kilo meter dari Masjid Kota Barat menuju Bundaran Gladag Solo dengan membawa sejumlah poster dan spaduk yang intinya menolak serangan militer Israel terhadap Palestina.

Koorlap Aksi M. Ikhlas Thamrin, mengatakan, PKS menjadikan isu Palestina sebagai salah satu fokus garapannya. Secara historis, PKS senatiasa melakukan pengawalan terhadap isu tersebut.

"Wajar jika sekarang Palestina bergejolak, aksi yang didukung DPD PKS se eks Keresidenan Surakarta ingin menunjukkan kepada dunia bahwa konkret memberikan bantuan kepada rakyat Palestina," katanya.

Pengunjuk rasa saat melakukan long march dengan yel-yel mendukung rakyat Palestina sambil membawa dos untuk menggalang dana dari masyarakat setempat yang akan dikirimkan ke Palestina.

Ketua Dewan Syari'ah Wilayah DPW PKS Jateng, Ustadz Mahmud Mahfuz, dalam orasinya mengatakan, PKS menolak tegas segala upaya yang dilakukan Israel dan sekutunya mengganggu kedaulatan Palestina.

PKS mendukung segala upaya dan perjuangan HAMAS serta seluruh elemen umat Islam lainnya dalam melawan agresi Israel.

PKS juga mendesak Presiden AS terpilih Barack Obama untuk menyelesaikan krisis Plestina dan berani mengambil langkah tegas menghentikan kebrutalan Israel.

Selain itu, PKS juga mendesak Pemerintah Indonesia melalu perwakilan PBB agar secara tegas menghentikan serangan Israel ke Plestina dan menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakanya yang tidak sesuai dengan HAM.

Pengunjuk rasa di sela-sela aksinya juga melakukan pembakaran terhadap poster bendera Israel dan poster bergambar Presiden AS, George W. Bush yang sebelumnya dilempari sepatu sebagai simbol penolakan PKS terhadap AS yang mendukung agresi Israel di Gaza.

Sementara sebelumnya di tempat yang sama digelar aksi oleh Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT) Surakarta, intinya juga mengecam serangan militer Israel terhadap Palestina.

Pimpinan JAT Surakarta, Ustadz Abu Bakar Baasir dalam kesempatan itu dalam orasinya mengatakan, bangsa Israel atauYahudi yang menyerang umat Islam di Plestina akan hancur atau akan tinggal nama karena mereka berbuat batil.

Oleh karena itu, umat Islam tidak usah kecil hati meski dalam keadaan lemah, karena Islam pasti akan menang.

Kendati demikian, Baasir menyerukan agar umat Islam tidak boleh duduk penuh optimistis harus mempunyai salah satu pilihan berjuang untuk menang atau mati sahid di jalan.

Baasir juga mengajak umat Islam untuk bersatu mengumpulkan dana untuk menolong rakyat Palestina yang sedang menderita.

"Kumpulkan dana untuk dikirimkan ke Palestina dan selalu berdoa untuk mereka. Kami meminta para pejuang HAMAS jangan mau diajak damai terus jihad sampai menang," kata Baasir.(ant/ri)